Social Icons

CAHAYA SEJATI BERSUMBER DARI NURANI

Rabu, 10 Juni 2015

PENJELASAN LOGIS TENTANG TAWASSUL

TAWASSUL SECARA AQLI DAN NAQLI

Pernahkah anda mendengar tentang istilah tawassul? atau pernahkah anda mendengar orang-orang yang berdebat tentang tawassul? apa sesungguhnya yang dimaksud dengan tawassul? apakah tawassul dibolehkan dalam agama Islam?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut saya akan mencoba menjelaskannya secara aqli dan naqli atau berdasarkan penjelasan logis dan didukung dengan dalil-dalil agama.

A. Asal Kata dan makna Tawassul
     Secara bahasa istilah tawassul merupakan isim masdar/gerund atau kata benda hasil derivasi dari kata tawassala yatawassalu (توسل-يتوسل).
1. Kata tawassala merupakan tsulatsi mazid dari kata wasala-yasilu waslan yang artinya      
    "ingin (رغب)" dan mendekat (تقرب)
2. Secara bahasa kata tawassala juga diartikan dengan memohon dengan sangat.
3.Selain tawassala dan wasala, kata yang memiliki makna yang sama adalah wassala (وسّل) dalam
   Mu'jam al-Wasith dicontohkan:  وَسَّلَ فلان إلى الله تعالى: عمل عملاً تقرّب به إليه  si Fulan bertawassul  
   apabila ia mengerjakan sebuah pekerjaan dengan tujuan untuk mendekatkan diri pada Allah.
4. Kata tawassul erat hubungannya dengan wasilah. Kata wasilah dalam kamus Mukhtar al-Shihhah
    diartikan dengan perantara yang mendekatkan sesuatu pada yang lainnya.
5. Pada intinya tawassul adalah proses yang dilakukan seseorang untuk mendekatkan diri dengan  
    Allah melalui wasilah atau perantara.
6. wasilah adalah alat yang digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah.


B. Macam-macam Tawassul
 Bila diperhatikan ada beberapa jenis tawassul yang digunakan oleh seseorang untuk mendekatkan diri pada Allah, di antaranya:

 1. Ibadah/ritual.
     Siapa yang menyangkal bahwa ibadah menjadi wasilah atau alat yang digunakan seseorang untuk mendekatkan diri pada Allah. Shalat, puasa, haji, zakat, dzikir, berdoa, dan lain sebagainya pada hakikatnya hanyalah wasilah yang digunakan seseorang untuk mendekatkan diri dan mengabdi pada Allah SWT. Bukankah Allah yang telah memerintahkan kita untuk melakukan ibadah-ibadah tersebut? Namun demikian apakah anda yakin bahwa ibadah-ibadah tersebut dijadikan alat untuk mendekatkan diri pada Allah? Bila anda melakukan ritual-ritual tersebut karena tujuan lain, seperti meminta kekayaan, agar tampak berwibawa, agar dicintai calon istri dan calon mertua, atau tujuan-tujuan lainnya yang bukan untuk mendekatkan diri dengan Allah, lalu apa makna dari ibadah tersebut? apakah tawassul tersebut bermanfaat?  

 2. Amal perbuatan.
    Pernahkah anda monolong seseorang dan hati merasa lapang? atau bekerja dari pagi hingga petang? atau memberi makan pengemis jalanan? sesungguhnya memberi makan orang miskin, menolong anak yatim, meminjamkan uang pada teman adalah sebuah bentuk tawassul kepada Allah melalui amal perbuatan, dengan syarat bahwa yang dilakukan adalah semata-mata hanya mencari ridha Allah, bukan untuk dipuji, bukan pula agar tampak terhormat, atau karena rasa kasihan. Amal-amal perbuatan tersebut sesungguhnya adalah wasilah bagi manusia untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Maka sesungguhnya anda telah bertawassul melalui amal perbuatan.

 3. Manusia/makluk hidup.
    Pernahkah anda memohon pada ayah bunda untuk mendoakan anda agar sukses. Lalu orang tua memohon dan berdoa kepada Allah agar memberi kemudahan dan kelancaran pada anaknya, dan memohon agar anaknya menjadi anak yang soleh.
pernahkah anda memohon pada teman agar mendoakan anda saat akan menghadapi suatu hal yang besar dalam hidup anda, seperti melamar pekerjaan, melahirkan, menghadapi ujian, dan lain-lain. kata-kata seperti, doain gue ya Bro, moga lancar ya Sob, semoga sukses ya Pak, dan lain-lain. Pada hakikatnya anda sedang bertawassul kepada Allah melalui manusia lainnya dengan perantaraan Doa. 
 Tidakkah kita ingat  kisah anak-anak Nabi Ya'qub yang minta kepada ayahnya untuk memintakan ampun kepada Allah atas perbuatan dosanya kepada Yusuf?
Mintalah pada siapa saja untuk mendoakan kita agar senantiasa ada di jalan yang lurus dan diberkahi Allah. Orang-orang yang memiliki nilai tersendiri dalam kehidupan anda. Orang tua, guru, kakak, Kyai, teman, tetangga, bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun atau mungkin yang kita anggap lebih rendah derajatnya, sebab kita tidak tahu doa siapa sesungguhnya yang akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Namun di atas itu semua, Allah memerintahkan langsung kepada kita dalam al-Qur'an agar memohon secara langsung kepada Allah SWT.

 4. Benda. tasbih
     Apakah benda bisa menjadi alat mendekatkan diri pada Allah, dengan kata lain bisa digunakan sebagai alat tawassul. Benda apapun yang kita gunakan sesungguhnya bisa digunakan sebagai alat tawassul. Tidakkah kita menggunakan air sebagai alat untuk berwudhu? tidakkan kita menggunakan bakiak saat akan ke mushola, tidakkah kita menggunakan tasbih saat berdzikir, tidakkah kita menggunakan mukena dan sajadah saat sholat. bahkan masjid sesungguhnya adalah alat bertawassul kepada Allah.
Janganlah memohon kepada sendal, jangan pula pada masjid ataupun pada tasbih, karena semuanya hanyalah benda mati yang tidak berguna kecuali kita yang memanfaatkannya.
Apakah dengan
C. Alasan-alasan Tawassul
  1. Jarak yang jauh ibarat nitip
  2. Sungkan karena banyak salah
  3. Malu sama orang yang lebih tinggi derajatnya
  4. Rasa hormat

al-Baqarah ayat 91





0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates