MEMAHAMI
KATA DAN MAKNA AL-ABADI, AL-AZALI, AL-AMADI, DAN AL-SARMADI (الأبدى,
الأزلي,
الأمدى, dan السرمدى.)
Pernahkah anda mendengar kata abadi dan azali dalam
bahasa Indonesia. Jawabnya, tentu saja pernah mendengar atau bahkan sering menggunakan
kedua kata tersebut. Kedua kata tersebut juga bisa kita temukan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI kata abadi diartikan dengan kekal;
tidak berkesudahan, sedangkan
kata azali diartikan dengan bersifat azal; bersifat kekal.
Berdasarkan pengertian tersebut maka kita memahami bahwa abadi dan azali
memiliki makna yang sama yaitu sesuatu yang bersifat kekal. Benarkah demikian
maknanya?
Bila kata abadi dan
azali sudah familiar di telinga bahkan dimasukan dalam KBBI, apakah pernah
mendengar kata amadi dan sarmadi. Mungkin sebagian menjawab ya
dan sebagian lagi tidak. Ya, memang kedua kata tersebut bila anda mencarinya tidak
ditemukan dalam KBBI, namun bagi yang memahami bahasa Arab dan sering membaca
al-Qur’an, kedua kata tersebut sudah familiar.
Lalu apa perbedaan
keempat kata tersebut, yaitu abadi, azali, amadi, dan sarmadi?
Keempat kata
tersebut yaitu abadi, azali, amadi, dan sarmadi berasal dari bahasa Arab yaitu الأبدى,
الأزلي,
الأمدى, dan السرمدى.
Al- abadi (الأبدى) dalam kamus bahasa Arab
diartikan dengan sesuatu yang tidak akan berakhir atau kekal (الذى
لا نهاية له). Dengan demikian kata abadi digunakan untuk menyifati sesuatu (benda,
sifat, keadaan, dll) yang sebelumnya tiada, dan keberadaan selanjutnya tidak
akan berakhir atau kekal adanya. Dalam al-Qur’an sifat abadi di antaranya
digunakan untuk menggambarkan kondisi penghuni surga dan neraka kelak di
akhirat seperti terdapat pada kedua ayat berikut ini:
قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ
الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١١٩ المائدة﴾
“Allah berfirman, "Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari
kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah
ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang
agung."
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ
فِيهَا أَبَدًا ﴿ الجن: 23﴾
“Dan barang siapa mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya[11], maka sesungguhnya dia akan mendapat (azab) neraka Jahannam,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.”
Kata al-Azali (الأزلي) dalam kamus bahasa Arab
diartikan sebagai sesuatu yang tidak ada permulaannya (الذى
لا بداية له).
Secara teologis sifat al-Azali hanya
merujuk pada Tuhan, sedangkan al-abadi selain digunakan untuk menyifati Khalik
juga dapat menyifati makhluk. Kata al-Azali ataupun derivasinya tidak ditemukan
dalam al-Qur’an.
Kata ke-3 yaitu al-amadi
dalam kamus diartikan dengan masa antara permulaan dan akhir (ما
بين بداية ونهاية).
Bisa juga dikatakan sebagai sesuatu yang membentang antara awal kajadian hingga
akhir peristiwa. Kata al-amadi dalam al-Qur’an dapat ditemukan dengan
kata amadan أَمَدًا sebagai hal (kata yang menerangkan
keadaan) seperti halnya kata abadan (أَبَدًا). Di antara ayat
al-Qur’an yang mengandung makna al- amadi atau amadan seperti terdapat pada ayat
berikut ini:
Katakanlah:
"Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat
ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu masa yang panjang?"
Kata yang terakhir
yang juga terkait dengan waktu adalah al-sarmadi (السرمدى). Dalam kamus Bahasa
Arab al-sarmadi diartikan dengan sesuatu yang tidak ada permulaan dan
tidak juga ada akhirnya (الذى
لا بداية ولا نهاية).
Kata ini bisa ditemukan dalam al-Qur’an dengan kata sarmadan (سَرْمَدًا)
yang menerangkan keadaan waktu yang tiada ada pangkal dan akhirnya. Kedua ayat
di bawah ini menjelaskan makna kata al-sarmadi dalam bahasa Arab:
قُلْ
أَرَأَيْتُمْ
إِنْ
جَعَلَ
اللَّهُ
عَلَيْكُمُ
اللَّيْلَ
سَرْمَدًا إِلَىٰ
يَوْمِ
الْقِيَامَةِ
مَنْ
إِلَٰهٌ
غَيْرُ
اللَّهِ
يَأْتِيكُمْ
بِضِيَاءٍ
﴿٧١ القصص﴾
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku,
jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai
hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang
kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ
جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ
إِلَٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ ﴿٧٢ القصص﴾
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan
selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat
padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
0 komentar:
Posting Komentar