Social Icons

CAHAYA SEJATI BERSUMBER DARI NURANI

Jumat, 28 November 2014

SURAT UNTUK ANAKKU



KENANGAN DI MASA KECIL

    Wahai anakku, tidakkah kalian ingat kenangan-kenangan kita di masa yang silam, saat kalian masih anak-anak?? Tidakkah kalian ingat kenangan kita tentang Macdonald (MD)?? Mungkin bisa kita hitung dengan jari, berapa kali dalam setahun kita bisa menikmati kelezatan ayam dari negeri paman Syam itu, satu, dua, atau mungkin tiga kali dalam setahun kita memasuki tempat itu. Mamah dan Bapak bukannya alergi dengan makanan yang kata orang berasal dari kaum kafir, kalian pasti tahu, jangankan untuk makan di MD, untuk makan dengan telurpun kita harus berfikir terlebih dulu. Dan apakah kalian ingat ketika kita mampu membelinya?? Sebelum berangkat, Mamah harus siapkan kantong plastik atau tempat bekas es krim untuk membawa nasi agar kalian merasa kenyang karena kita hanya membeli 3 potong ayam untuk dimakan bersama, itupun hanya daging sayap. Tidakkah kalian tahu, ketika mamah mengatakan bahwa mamah sudah kenyang, perut mamah sebenarnya masih keroncongan, atau apakah kalian sadar bahwa ketika Bapak bilang bapak sudah kenyang, dia sebenarnya belum makan dari pagi?? Mamah dan Bapak tidak peduli dengan perut ini, asalkan bisa melihat muka kalian berseri-seri menikmati makanan yang selama ini dikhayalkan.

    Wahai anakku, tidakkah kalian ingat bagaimana rasanya es krim yang kalian beli dari uang yang kalian tabung dua atau lima ratus rupiah setiap hari, sehingga di hari minggu kalian bisa membeli es krim yang harganya hanya 2 ribu?? Atau roti tawar yang murah, namun kita tidak juga mampu membelinya, dan kalaupun bisa membelinya, kita selalu berebut saat memakannya. Tidakkah kalian ingat ketika Bapak pulang roti itupun sudah ludas dimakan kalian, dan bapak hanya bisa mengerutu...

     Wahai anakku, tidakkah kalian tahu bahwa mamah bukannya tidak peduli dengan perkataan orang-orang bahwa mamah dan bapak adalah orang tua yang tidak peduli dengan anak-anaknya karena membiarkan anak-anaknya terseok-seok naik sepeda ke sekolah?? Teteh dengan gagahnya membonceng dede yang masih kecil, melintasi gang demi gang agar bisa bersekolah, lalu menyeberangi jalan raya tanpa rasa takut. Mamah lakukan itu karena tidak memiliki uang untuk naik angkot atau bayar ojek seperti orang lain. 

     Wahai anakku masih banyak sebenarnya kenangan buruk kita di masa silam, namun sebenarnya indah saat dikenang. Anakku, kenangan ini mamah tulis sambil meneteskan air mata sedih dan bahagia. Namun bukan air mata dan kesedihan sesungguhnya yang ingin mamah sampaikan, sebab saat ini kita mungkin tidak lagi merasakan kesulitan-kesulitan itu, namun ingatlah Nak, bahwa pengalaman itu sangat berharga untuk kita kenang sehingga kita menyadari siapa sesungguhnya diri ini. 

     Wahai anakku, kenangan ini mamah tuliskan agar kalian senantiasa bersyukur atas kasih dan sayang Allah dengan memberikan kita nikmat dan karuniaNya. Kalian juga harus ingat bahwa manusia yang sejati adalah manusia yang mampu melewati ujian kehidupan saat ia datang menerpanya. Bahagia itu tidak datang begitu saja, kitalah yang mengusahakannya. Usaha dan perjuangan itulah sesungguhnya yang menjadi penilaian di mata Allah SWT.  

Salam sayang untuk Teteh dan Dede

Dari Mamah

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates