Social Icons

CAHAYA SEJATI BERSUMBER DARI NURANI

Jumat, 28 November 2014

KATA DALAM BAHASA ARAB (أنواع الكلمة)



MACAM-MACAM KATA DALAM BAHASA ARAB

(أنواع الكلمة)

        Sebelum membahas kata dalam bahasa Arab, kita perlu membedakan terlebih dahulu kata kalimat dalam bahasa Indonesia dengan kalimah (كلمة) dalam bahasa Arab. Kalimat (كلمة) dalam bahasa  Arab adalah kata, sedangkan kalimat (Indonesia) dalam bahasa Arab disebut Jumlah (جملة) yaitu rangkaian kata-kata yang telah membentuk satuan bahasa dan menyatakan makna yang lengkap. Dalam hal ini telah terjadi perubahan makna dalam kata serapan bahasa Indonesia dari bahasa Arab. 

          Dalam bahasa Arab, kata (كلمة) terbagi ke dalam 3 bagian inti, yaitu:
  1.         Isim (اسم). Isim sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata benda.   Terjemahan ini sebenarnya tidak seutuhnya tepat, sebab kata benda sangat terbatas sedangkan isim memiliki pengertian yang lebih luas termasuk di dalamnya kata sifat, kata ganti orang, nama tempat, kata tanya, dan lain sebagainya. Secara singkat, isim adalah kata selain fi’il dan huruf.
  2.         Fi’il (فعل). Fi’il dalam bahasa Indonesia diartikan dengan kata kerja.
  3.      Huruf (حرف) dan zharaf (ظرف). Huruf dan zharaf adalah kata pelengkap yang tidak bermakna dan tidak berdiri sendiri kecuali disandarkan pada isim atau fi’il

     




SURAT UNTUK ANAKKU



KENANGAN DI MASA KECIL

    Wahai anakku, tidakkah kalian ingat kenangan-kenangan kita di masa yang silam, saat kalian masih anak-anak?? Tidakkah kalian ingat kenangan kita tentang Macdonald (MD)?? Mungkin bisa kita hitung dengan jari, berapa kali dalam setahun kita bisa menikmati kelezatan ayam dari negeri paman Syam itu, satu, dua, atau mungkin tiga kali dalam setahun kita memasuki tempat itu. Mamah dan Bapak bukannya alergi dengan makanan yang kata orang berasal dari kaum kafir, kalian pasti tahu, jangankan untuk makan di MD, untuk makan dengan telurpun kita harus berfikir terlebih dulu. Dan apakah kalian ingat ketika kita mampu membelinya?? Sebelum berangkat, Mamah harus siapkan kantong plastik atau tempat bekas es krim untuk membawa nasi agar kalian merasa kenyang karena kita hanya membeli 3 potong ayam untuk dimakan bersama, itupun hanya daging sayap. Tidakkah kalian tahu, ketika mamah mengatakan bahwa mamah sudah kenyang, perut mamah sebenarnya masih keroncongan, atau apakah kalian sadar bahwa ketika Bapak bilang bapak sudah kenyang, dia sebenarnya belum makan dari pagi?? Mamah dan Bapak tidak peduli dengan perut ini, asalkan bisa melihat muka kalian berseri-seri menikmati makanan yang selama ini dikhayalkan.

    Wahai anakku, tidakkah kalian ingat bagaimana rasanya es krim yang kalian beli dari uang yang kalian tabung dua atau lima ratus rupiah setiap hari, sehingga di hari minggu kalian bisa membeli es krim yang harganya hanya 2 ribu?? Atau roti tawar yang murah, namun kita tidak juga mampu membelinya, dan kalaupun bisa membelinya, kita selalu berebut saat memakannya. Tidakkah kalian ingat ketika Bapak pulang roti itupun sudah ludas dimakan kalian, dan bapak hanya bisa mengerutu...

     Wahai anakku, tidakkah kalian tahu bahwa mamah bukannya tidak peduli dengan perkataan orang-orang bahwa mamah dan bapak adalah orang tua yang tidak peduli dengan anak-anaknya karena membiarkan anak-anaknya terseok-seok naik sepeda ke sekolah?? Teteh dengan gagahnya membonceng dede yang masih kecil, melintasi gang demi gang agar bisa bersekolah, lalu menyeberangi jalan raya tanpa rasa takut. Mamah lakukan itu karena tidak memiliki uang untuk naik angkot atau bayar ojek seperti orang lain. 

     Wahai anakku masih banyak sebenarnya kenangan buruk kita di masa silam, namun sebenarnya indah saat dikenang. Anakku, kenangan ini mamah tulis sambil meneteskan air mata sedih dan bahagia. Namun bukan air mata dan kesedihan sesungguhnya yang ingin mamah sampaikan, sebab saat ini kita mungkin tidak lagi merasakan kesulitan-kesulitan itu, namun ingatlah Nak, bahwa pengalaman itu sangat berharga untuk kita kenang sehingga kita menyadari siapa sesungguhnya diri ini. 

     Wahai anakku, kenangan ini mamah tuliskan agar kalian senantiasa bersyukur atas kasih dan sayang Allah dengan memberikan kita nikmat dan karuniaNya. Kalian juga harus ingat bahwa manusia yang sejati adalah manusia yang mampu melewati ujian kehidupan saat ia datang menerpanya. Bahagia itu tidak datang begitu saja, kitalah yang mengusahakannya. Usaha dan perjuangan itulah sesungguhnya yang menjadi penilaian di mata Allah SWT.  

Salam sayang untuk Teteh dan Dede

Dari Mamah

PUNAH



Punah

Ia hempaskan tubuh lunglainya
Bersandar di bahu kursi
Keringat masih setia menemaninya
Ia berharap secangkir teh menghampirinya
Atau hanya sekedar air putih
Bila susu memang tak ada

Semua itu ternyata hanya mimpi
Mimpi sang raja
Bukan aku 
Butiran debu
Layu

Zaman kini sudah berubah
Bukan hanya milik pria
Semua nyata sama
Tiada beda
Dan aku harus bahagia

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates