Jum'at, 1 April 2016 jam 5 sore aku tiba di rumah dan seperti biasa rumah terasa sepi karena anakku yang paling kecil belum pulang mengaji di masjid. Hujan turun, meski tidak lebat dan anakku tepat pukul 19.30 pulang ke rumah dalam keadaan sedikit basah, namun tetap dalam keadaan ceria dan menyakan es krim oleh2 yg biasa aku bawa di hampir setiap pulang kerja.
Akupun memeluk dan menciumnya seperti biasa, lalu bersama menonton TV.
Tiba-tiba anakku bertanya: Mah, besok kan libur 2 hari, kita jalan-jalan ke mana? mendengar pertanyaan tersebut, sejenak aku terdiam dan tidak menjawab. terbayang bahwa besok selama 2 hari Sabtu dan Minggu aku harus masuk kantor untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah tidak bisa ditunda lagi.
Aku memang terbiasa untuk bersikap jujur pada anak2ku dan tidak biasa menyembunyikan persoalan, walau terkadang terasa pahit.
Kupeluk anakku dengan erat dan aku katakan: maaf ya sayang, besok mamah tidak bisa menemanimu walau sekedar menonton TV berdua, karena mamah harus kerja. Seketika anakku menghempaskan pelukannya dan berteriak dengan marah, bahwa ia kecewa dengan apa yang saya sampaikan. " Aku tidak mau, pokoknya besok liburan mamah harus temanin aku!!!"
Aku mencoba menenangkan dan membujuknya dengan berbagai cara. Namun bujukan nihil tanpa hasil, hingga akhrnya, anakku tertidur kelelahan. Ya Allah akup merasa bersalah pada anakku, tapi aku juga dituntut dengan tanggungjawab profesiku..aku hanya bisa menarik nafas panjang..
Pagi harinya jam 5.30 seperti biasa aku bangunkan anakku yang masih kelas berusia 6 tahun itu untuk melaksanakan shalat subuh. Dan kali ini aku gagal memintanya untuk shalat. Ia masih tetap marah, dan sebagai balasan kemarahannya, ia tidak mau shalat. Akupun mengalah..
Kulanjutkan bujukanku agar keberangkatanku mendapat restu dari anakku..akhirnya anankku luluh juga melihat wajahku yang memelas di hadapannya, selain itu tentu saja warus ada janji yang aku tepati yaitu "membelikannya es krim dengan kotak besar". Akupun bernafas lega...terima kasih ya Allah..
Hari Sabtu saat aku pulang jam 8 malam, anakku menyambutku dengan ceria sambil menikmati es krimnya..
Minggu pagi akupun berangkat dengan tenang. Saat pulang jam 7 malam kudapati anakku sudah tertidur nyenyak di temani Bibi..Subhanallah terima kasih Ya Allah..
Senin, 4 April 2016 aku seperti biasa membangunkan anakku untuk Shalat subuh..anakku dengan semangat bangun dari tidurnya, tapi bukan untuk berwudhu, namun ia mencari-cari sesuatu..akupun bertanya: " sayang kamu mencari apa? " aku mencari surat mah, surat aku untuk mamah" begitu jawabnya..OH, okeh..tapi suratnya mamah baca kalau halwa sudah sholat ya..tanpa menjawab, iapun langsung sholat..dan seusai sholat akupun membaca surat yang ditulisnya. Inilah surat anakku untukku mamahnya:
Minggu, 3 April 2016
Oh Mama, aku sayang mama
aku sayang banget mama
walaupun mama waktu libur ga bisa jalan-jalan
walaupun ga punya uang
tapi aku tetap sayang mama
walaupun mama pulangnya malam sampai aku ngantuk
aku tetap bisa meluk sejuta pelukan
aku tetap dicium
pas mama ngomel, aku tetap sayang banget
sejuta peluk sejuta cium
pulang kerja bawa oleh-oleh
kau ibu yang baik, kau adalah peri yang cantik
kau adalah ibu yang baik hati ..
yang sangat baik..
kau baik sekali
aku ga mau mama meninggal
mama maafkan kalau aku bikin mama repot
ma, maafin juga ya bikin mama marah
aku ga mau mama sakit
aku maunya mama sehat
terima kasih ma..
aku sayang mama..
kalau aku suka ngomel, mama maafin ya..
kalau aku suka ngambek sama mama, maafin ya..
kalau aku suka nyuruh-nyuruh, maafin ya ma..
Halwa Sayang mama
Ibu mana yang tidak terharu membaca tulisan anak berusia 6 tahun seperti ini. Sebuah ungkapan tulus dan kelapangan dada yang ia ekspresikan melalui tulisan..sebuah surat yang mungkin kita tidak mampu menulisnya saat seusia dengannya, sebuah surat yang mengajarkan kita untuk saling memahami..terima kasih Halwa Nafisa Putri anak mama yang cantik dan shalihah..peluk cium untukmu..
semoga tulisan mama ini suatu saat nanti akan dibaca dan menjadi kenangan indah kita..mama dan halwa..